Menyiapkan generasi unggul tidak bisa hanya ditempuh melalui pembelajaran di kelas, tetapi juga lewat sinergi lintas lembaga pendidikan. Atas dasar itulah YLPI Al Hikmah Surabaya melakukan kunjungan silaturahim ke Universitas Brawijaya (UB) Malang (19/8/2025). Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat peran bersama dalam meningkatkan kompetensi sekaligus mengembangkan karakter murid.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh Ustadz Abdul Kadir Baraja-Ketua Pembina YLPI Al Hikmah, Ustadz Muhammad Taufik A.B. dan Ustadz Nur Hidayat-Pembina YLPI Al Hikmah, Ustadz Mohammad Zahri-Ketua Pengurus YLPI Al Hikmah, Andik Sugeng Wahyudi-Sekretaris YLPI Al Hikmah dan Ustadz Kholid Ar Rosyid-Bendahara YLPI Al Hikmah.
Hadir pula Ustadzah Hernawati Kusumaningrum-Kepala Departemen Marketing Komunikasi Kerjasama dan Layanan Umum, Ustadz Ansari Setyo Prabowo-Kepala SMA Al Hikmah Surabaya serta Ustadz Ahmad Fais, S.Si-Kepala SMA Al Hikmah IIBS Batu.
Kehadiran pimpinan YLPI Al Hikmah tersebut disambut dengan hangat oleh Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP. serta Prof. Dr. Drs. Abdullah Said, M.Si, Ketua Laboratorium Kebijakan Publik & Perencanaan Pembangunan (LKP3).
Ustadz Abdul Kadir Baraja dalam sambutannya menyampaikan bahwa Al Hikmah memiliki misi mendidik murid-murid dengan tiga hal penting yaitu bagaimana belajar agar siap menjadi mahasiswa, membangun karakter, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat (good learner). Oleh karena itu, Al Hikmah berharap dapat memperoleh data terkait kualitas murid SMA Al Hikmah yang saat ini menjadi mahasiswa UB sebagai bahan evaluasi dan penguatan mutu pendidikan. Tercatat lebih dari 100 alumni SMA Al Hikmah yang berkuliah di UB selama lima tahun terakhir.
Rektor UB menegaskan bahwa ketiga hal tersebut sangat relevan dengan visi perguruan tinggi. Menurut beliau, kompetensi dan moral harus berjalan beriringan dalam membentuk generasi unggul. Namun, beliau juga menyoroti bahwa pendidikan agama di perguruan tinggi negeri masih belum menjadi prioritas utama, meski perlahan diarahkan ke arah transformasi yang lebih baik.
“Selama ini ada asumsi bahwa mahasiswa yang masuk PTN sudah selesai dengan karakter. Padahal karakter tetap harus dibangun melalui konstruksi yang nyata,” ungkap Prof. Widodo. Beliau menjelaskan bahwa UB membangun karakter mahasiswa melalui berbagai kegiatan non perkuliahan, terutama berbasis masjid. Setiap fakultas memiliki masjid dan organisasi kemahasiswaan yang aktif mengadakan pembinaan. Mulai dari program tahfidz, kajian keislaman, hingga aktivitas sosial.
“Kami ingin anak-anak yang baik karakternya membentuk lingkaran positif sehingga mampu memengaruhi teman-temannya yang lain menjadi pribadi yang lebih baik,” tegasnya.
Selain itu, UB juga dikenal sebagai kampus dengan jumlah mahasiswa internasional yang cukup banyak. Hal ini menjadi peluang yang baik dalam membangun kolaborasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. UB bisa memberikan pengalaman lapangan bagi para mahasiswanya. Murid-murid Al Hikmah bisa menyerap ilmu para mahasiswa internasional dari segala penjuru dunia. Al Hikmah membuka kesempatan dan ruang seluas-luasnya bagi bertumbuhnya kolaborasi tersebut.
Kunjungan ini diakhiri dengan diskusi terbuka terkait dukungan data alumni Al Hikmah di UB dan penajaman kolaborasi pada bidang akademik dan pembinaan karakter. YLPI Al Hikmah Surabaya berharap kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga kokoh dalam karakter dan akhlak.