(14 Apr 2025 | 10:32)

Wacana Pengembalian Sistem Jurusan di SMA, Selaras Dengan Program Peminatan Kelas di SMA Al Hikmah

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah baru saja menyatakan, memiliki wacana untuk menghidupkan kembali sistem jurusan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Langkah ini dimaksudkan untuk mengarahkan peserta didik pada jalur pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka sejak awal sebelum memasuki Perguruan Tinggi.

Mengutip pernyataan Mendikdasmen dari berbagai sumber, ia mengakatan, "Jurusan akan kita hidupkan lagi, IPA, IPS, Bahasa. Di TKA (Tes Kemampuan Akademik) ada tes wajib Bahasa Indonesia dan Matematika," ungkap Abdul Mu'ti.

Wacana ini muncul berkaitan dengan keputusan Penggantian UN menjadi TKA bagi siswa SMA yang akan dimulai pada November 2025. Pelaksanaan TKA bagi siswa kelas 12 SMA nantinya, dapat digunakan sebagai salah satu penilaian mendaftar ke perguruan tinggi negeri tanpa tes, meskipun tidak bersifat wajib seperti pelasakaan UN.

Menanggapi wacana ini, SMA Al Hikmah Surabaya menyambut positif arah kebijakan tersebut. Pasalnya, sekolah ini telah mengimplementasikan sistem peminatan berbasis potensi dan minat siswa melalui program pemetaan kelas. Sejak awal masuk, seluruh siswa SMA Al Hikmah mengikuti serangkaian tes yang meliputi Tes Potensi Akademik (TPA), tes kemampuan Bahasa Inggris, dan tes kemampuan membaca Al-Qur’an, untuk mengetahui kecenderungan minat, bakat, serta kemampuan awal mereka secara komprehensif.

Al Hikmah percaya bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan kekuatan yang perlu dikenali sejak awal. Oleh karena itu, SMA Al Hikmah memfasilitasi pemetaan potensi akademik dan karakter siswa. Dari situ, dibentuk kelas sesuai dengan kecenderungan minat mereka, baik dibidang sains, sosial, maupun pengembangan bahasa dan Al Quran. Terdapat 6 program kelas yang dipetakan berdasarkan minat siswa. Kelas Sains International, Sains Teknologi, Sains Quran, Sosial Quran, dan Sosial Preneur,.

Program kelas berbasis peminatan di SMA Al Hikmah tidak hanya mendorong pencapaian akademik, tetapi juga pengembangan spiritual dan kemampuan global. Misalnya, siswa yang menunjukkan potensi kuat dalam Bahasa Inggris akan diarahkan ke kelas dengan kurikulum dan tambahan pembelajaran berbasis internasional. Sementara itu, siswa yang unggul dalam kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an akan mendapat penguatan dalam program tahfidz dan kajian keislaman.

Dengan pendekatan ini, SMA Al Hikmah berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, siap menghadapi tantangan global, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Wacana Kemendikdasmen ini dinilai sebagai peluang baik untuk memperkuat kembali sistem pembelajaran yang terarah dan terstruktur, sejalan dengan semangat yang telah diusung SMA Al Hikmah Surabaya.

 

Topik Berita
Sistem Jurusan