Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra 2025, STKIP Al Hikmah Surabaya bekerja sama dengan Gramedia menyelenggarakan kegiatan Talkshow & Signing Book bertajuk “Kata-kata Berdaya: Menulis untuk Menginspirasi Umat”. Kegiatan ini menghadirkan Ahmad Rifa’i Rif’an, penulis muda produktif sekaligus sosok inspiratif di dunia literasi nasional yang telah menorehkan banyak karya dan prestasi.
Acara yang digelar di ruang Arofah STKIP Al Hikmah Surabaya ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai program studi. Sejak awal kegiatan, suasana penuh antusiasme terlihat ketika peserta berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan penulis buku-buku best seller seperti Man Shabara Zhafira, Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk, dan karya-karya inspiratif lainnya.
Dalam sesi talkshow, Ahmad Rifa’i Rif’an berbagi perjalanan awalnya menulis hingga menjadi penulis nasional. Ia menceritakan bahwa perjalanannya dimulai dari sebuah tulisan sederhana di blog tentang amalan menjelang ujian. Tulisan itu menarik perhatian salah satu penerbit yang ingin menerbitkannya bahkan sebelum ujian berlangsung. Namun karena kesibukan, tawaran tersebut sempat ditolak.
“Ketika libur semester, saya teringat kembali dan mencoba menawarkan naskah itu lagi, tapi sudah tidak diterima karena waktunya terlewat. Akhirnya saya putuskan untuk menerbitkannya sendiri, dicetak sendiri, disebar sendiri,” kenangnya.
Buku berjudul Rahasia Doa Lulus Ujian itulah yang kemudian menarik perhatian Gramedia, yang melihat potensi besar dari penulis muda lokal dan menerbitkan kembali versi revisinya. Dari sanalah perjalanan kepenulisannya berkembang pesat hingga kini menorehkan lebih dari 40 buku dan mendapatkan Rekor MURI atas produktivitas menulisnya.
Dalam materinya, Ahmad Rifa’i Rif’an menegaskan bahwa menulis bukan sekadar menghasilkan karya, melainkan bentuk dakwah dan pengabdian kepada umat.
“Menulis adalah bentuk ibadah. Kata-kata yang kita tulis bisa menjadi amal jariyah ketika membawa manfaat bagi orang lain. Karena itu, jadikan pena kita sebagai alat untuk menginspirasi umat,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau membagikan “Kunci Kepenulisan” yang menjadi prinsip dalam perjalanan kariernya, yakni:
Ia juga menekankan bahwa seorang penulis tidak boleh mudah baperan dan harus terbuka terhadap kritik.
“Sering-seringlah berkomunikasi dengan banyak orang, karena setiap pertemuan bisa menjadi sumber ide. Dan setiap membuka awal bab, saya selalu memulainya dengan cerita tentang orang lain,” tambahnya.
Talkshow ini berlangsung interaktif. Para peserta aktif bertanya seputar proses menulis, cara menemukan ide, hingga strategi agar tulisan bisa diterbitkan. Kegiatan diakhiri dengan sesi book signing, di mana mahasiswa berkesempatan mendapatkan tanda tangan sekaligus berfoto bersama sang penulis idola.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Bahasa dan Sastra 2025 di STKIP Al Hikmah Surabaya, yang juga diisi dengan kegiatan edukatif dan budaya lainnya seperti Festival Parade Busana dan Refleksi Hari Sumpah Pemuda.
Dengan terselenggaranya acara ini, STKIP Al Hikmah Surabaya menegaskan komitmennya dalam mendorong penguatan budaya literasi serta membentuk karakter mahasiswa yang kreatif, religius, dan berdaya saing di bidang kepenulisan.