Oleh: Endah Yuliani, S.Si. - Kepala Departemen Perencanaan Strategis Kurikulum dan Diklat YLPI Al Hikmah Surabaya
Di era keterbukaan global saat ini dan masa depan, permasalahan yang akan dihadapi manusia menjadi fluktuatif (volatile), tidak menentu/ pasti (uncertain), kompleks (complex), dan ambigu karena batasan/ definisi terhadap sesuatu makin bergeser (ambigue). Data dan informasi bercampur dengan pendapat pribadi/ opini, yang secara bebas dapat diakses, menuntut kita harus makin cerdas memfilter data/ informasi tersebut, untuk kemudian menjadikannya sebagai acuan data dalam berpikir dengan nilai-nilai kebenaran yang harus dijaga.
Dari 2 hal tersebut di atas, jika dihubungkan maka kompetensi manusia yg dibutuhkan di masa depan adalah kemampuan menyelesaikan masalah kompleks, tidak rutin, dan yang belum pernah ada pada saat ini, dengan prosedur-prosedur yang merupakan hasil keterampilan berpikir yang saintifik, logis dan sistematis (algoritmis).
Untuk memenuhi kompetensi di atas, maka dibutuhkan karakter di masa depan yaitu manusia yang senang dan terus belajar mempelajari hal-hal baru untuk menyelesaikan masalah-masalah. Belajar peka terhadap masalah, mengidentifikasi masalah, menghubungkan dengan konsep ilmu yang dipelajari, dan menyusun prosedur penyelesaian masalah.
Berangkat dari kebutuhan kompetensi tersebut, proses pembelajaran saat ini dan yang akan datang, sudah seharusnya mengembalikan pada konsep sejatinya belajar. Dari murid diajari menjadi murid belajar. Tidak cukup, murid- murid diajari oleh seorang guru dengan cara memberi materi (= menyuapi/ outside in) karena masalah makin kompleks dan berubah sangat cepat. Diperlukan bagaimana pendidikan mampu membangun curiosity murid untuk senang belajar dengan motivasi internal dan ketangguhan berpikir yang baik (meng-inside out).
Sejak tahun 2017 di awali implementasi di SMA dan SMP IIBS Batu, Al Hikmah mengambil pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat memenuhi kompetensi menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pendekatan Pembelajaran Mandiri (Self Learning) yang akan melahirkan orang-orang yang nantinya menjadi Pembelajar Mandiri (Self Learner).
Murid dibimbing agar mampu menentukan tujuan/ cita-citanya di masa depan (purpose), menentukan cara belajar yang sesuai untuknya (autonomous) melalui aktivitas: merencanakan, melaksanakan, memonitor perkembangan belajarnya, dan mengevaluasinya secara mandiri. Dan setiap murid harus mencapai cita-citanya (mastery).
Dalam hal ini guru berfungsi sebagai pendamping dan motivator dalam perencanaan dan proses belajarnya. Setiap murid adalah unik, mereka memiliki tujuan peradabannya yang berbeda dan memiliki cara belajar yang berbeda untuk itu dalam proses pendampingan dan konsultasi belajar seorang guru harus siap dengan banyak strategi pendampingan sesuai kebutuhan muridnya. Seorang guru menjadi pengarah dan konsultan dalam hal proses inquiry murid mempelajari keilmuan.
Dalam Pembelajaran Mandiri ada 4 jenis kegiatan belajar:
1. Kelas wajib
2. Konsultasi
3. Mandiri
4. Peer teaching/ belajar bersama teman sejawat.
Prinsip Pembelajaran Mandiri adalah, sebagai berikut:
1. Belajar dengan dipandu alur dan content melalui Modul elearning, sedemikian hingga proses belajar siswa menjadi terstrutur. Dan belajar dapat dilakukan dimana pun, kapan pun, dan dari berbagai sumber belajar yg dapat dipertanggungjawabkan.
2. Setiap murid memiliki kecepatan belajar berbeda, sehingga perlu dibantu Learning and Content Management System (LCMS) Sekolahku, yang dapat dimonitor perkembangannya secara mandiri oleh murid dan guru. Setiap murid berkesempatan Self paced waktu maupun materi yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian anak2 yang membutuhkan waktu cepat akan dapat segera mendapatkan pengayaan, dan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami akan mendapatkan pendampingan khusus di kelas konsultasi.
3. Pendidikan yang baik harus memiliki cara pandang positif tentang anak. Bahwa setiap anak memiliki fitrah baik, shg pendampingan membangun imunitas jauh lebih baik dibandingkan sterilisasi. Membangun imunitas berarti memberikan kepercayaan dengan tetap terus memberikan pemahaman tentang value-value Islam (kejujuran, integritas, dg menghadirkan Allah di setiap aktivitas), melakukan pantauan dan pendampingan yang tersistem agar tujuan belajar (purpose) tercapai.
Bismillahirrahmanirrahim, semoga Allah mudahkan kita semua menjadi guru dan orangtua yang mendukung anak agar senantiasa dalam fitrah iman yang baik dan senang belajar untuk menjadi bermanfaat.