Oleh: Endah Yuliani, S.Si. - Kepala Departemen Perencanaan Strategis Kurikulum dan Diklat YLPI Al Hikmah Surabaya
YLPI Al Hikmah sebagai lembaga dakwah berbasis pendidikan yang memiliki visi menjadi agen perubahan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah, menjadikan Al Qur’an sebagai ruh dalam proses pendidikannya.
Mengapa Al Qur’an penting untuk dijadikan ruh dan rujukan tertinggi dalam Pendidikan? Karena Allah telah memberikan jaminan sebagaimana QS. Al Baqoroh: 2 yang maknanya, pada Kitab Al Qur’an itu tidak ada keraguan di dalamnya. Dan Allah menjadikan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.
Ayat ini menjadikan kita yakin, bahwa segala proses yang mengacu pada Al Qur’an, pasti baik (karena tidak ada keraguan di dalamnya). Sehingga dalam proses pembelajarannya Al Hikmah menjadikan Mata Pelajaran Al Qur’an sebagai mata pelajaran penting.
Kurikulum Mata Pelajaran Al Qur’an di YLPI Al Hikmah memiliki kompetensi yang mengikuti apa yang telah diarahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW dan para ulama Salafussholeh terdahulu, yaitu:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori).
Syaikh Muhammad Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah telah menjelaskan
فالقرآن الكريم نزل لأمور ثلاثة: التعبد بتلاوته، وفهم معانيه والعمل به
“Al-Qur’an itu diturunkan untuk tiga tujuan : beribadah dengan membacanya, memahami makna dan mengamalkannya”.
Dari rujukan di atas, maka pembelajaran Al Qur’an di sekolah -sekolah di lingkungan Al Hikmah diharapkan memiliki kompetensi :
1. Membaca Al Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah, dan memiliki akhlak senang membaca Al Qur’an setiap hari (tilawah Al Qur’an). Setiap murid wajib memiliki sertifikat tartil Qur’an yang menyatakan bahwa bacaan Al Qur’annya baik dan benar, meliputi: membaca dengan tartil, fasih dalam pengucapannya (fashohah), memahami dan menerapkan kaidah tajwid dan ghorib. Kompetensi ini menjadi kewajiban/ fardhu ‘ain walaupun ketika masuk sekolah (di SD, SMP, SMA) masih buta huruf hijaiyah. Ketuntasan kompetensi pada tahap ini menjadi syarat mutlak untuk memasuki tahapan berikutnya, karena membaca adalah pondasi yang akan menopang seluruh tahap dalam mencapai puncak pembelajaran Al Qur’an.
2. Memahami makna Al Qur’an (tarjamah). Al Qur’an diturunkan sebagai pedoman kehidupan. Oleh karenanya, belajar Al Qur’an tidak berhenti hingga membacanya, namun juga memahami maknanya. Dengan memahami maknanya, diharapkan murid memiliki keyakinan aqidah yang kuat dan akhlaknya seperti yang diajarkan di dalam Al Qur’an. Di Al Hikmah, pembelajaran tarjamah diawali dari tarjamah bacaan sholat dan surat-surat pendek juz 30 di jenjang SD, dengan harapan ketika masuk masa baligh sudah memahami dan menghayati makna sholat dan dapat melaksanakan sholat dengan kesadaran.
Di SMP dan SMA, murid memiliki kompetesi menerjamahkan dan memaknai juz 1 dan 2 karena dengan memahami makna kosa kota Juz 1 dan 2 berarti murid sudah mengenal 80% kosa kata Al Qur’an. Pembelajaran Tarjamah bukan hanya mengajarkan makna setiap kata / tarjamah lafdziah, tetapi hal yang penting adalah mengambil pokok-pokok pelajaran dari ayat yang dipelajari untuk diambil sebagai hikmah dan teladan akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengajarkan cara membaca Al Qur’an. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW tesebut di atas, maka kompetensi berikutnya adalah mengajarkan cara membaca Al Qur’an. Kompetensi ini dimiliki oleh murid-murid SMA, agar kebaikan akhlaknya, bukan hanya untuk dirinya sendiri (sholih), tapi mengajak orang lain untuk berbuat baik (mushlih). Setiap murid yang telah memiliki sertifikat tartil Qur’an melanjutkan proses menuju sertifikasi pengajar Al Qur’an. Alhamdulillah semangat yang terhunjam untuk berbuat baik ini terus dilakukan selepas SMA dan alumni telah bertebaran di penjuru dunia. Apa pun profesinya tetap berbagi manfaat melalui mengajarkan Al Qur’an.
4. Menghafal Al Qur’an. Allah menjaga kemurnian Al Qur’an sepanjang masa, melalui orang-orang yang menghafal Al Qur’an. Al Hikmah memotivasi muridnya untuk berkontribusi menjadi bagian dari penghafal Qur’an. Janji Allah adalah pasti bahwa mereka akan memperoleh keberkahan berlimpah di dunia dan akhirat bagi sesiapa yang berjihad menghafal Al Qur’an.
Senang Menghafal menjadi akhlak yang mengiringi proses pembelajaran Al Qur’an anak. Juz 30 dengan ayat-ayatnya yang pendek sangat tepat untuk anak usia SD, dengan demikian akan termotivasi untuk menghafal karena dirasa mudah. Terbukti beberapa murid ketika lulus SD mampu menghafal 3-7 Juz. Pun demikian halnya dengan siswa SMP-SMA, pembelajaran tarjamah Juz 1-2 akan diiringi dengan menghafalkan ayatnya. Sehingga bukan hanya hafal tetapi juga memahami maknanya. Motivasi untuk senang menghafal Al Qur’an di SMP dan SMA menjadikan murid tidak hanya hafal juz 1 dan 2 tetapi sekolah memfasilitasi sedemikian hingga beberapa siswa mampu menghafal 10-30 Juz.
Bismillahirrahmanirrahim, Allahummarhamna bil Qur’an.
Puncak dari pembelajaran Al Qur’an adalah menyatunya ayat-ayat Al Qur’an dalam diri murid, sedemikian hingga hatinya dipenuhi dan lisannya dibasahi dengan dzikrul qur’an, serta pikirannya diselimuti dengan pengertian dan pemahaman maknanya, maka tumbuh subur rasa cintanya pada Al Qur’an (tahabbub bilqur’an). Alhamdulillah barakallah.
Semoga Allah ridhoi segala ikhtiar agar kita dan keluarga mencintai Al Qur’an.
====================
Jangan sampai terlewat, segera daftar dan bergabung menjadi bagian dari keluarga besar sekolah Al Hikmah sekarang! 🌟
💡Link Pendaftaran : https://alhikmah.sekolahku.id/ppdb
🌐 alhikmahsby.sch.id
📞 031-8299093
🏫 KBTK - SD - SMP - SMA - Boarding School
(Surabaya dan Batu)