(11 Nov 2025 | 19:44)

The Power of Fatherhood

Oleh Adiyah Lediawati, S.Psi. Psikolog (Kabag. Rekrutmen dan Layanan Kepegawaian)

Dulu, ayah lebih identik dengan sosok pencari nafkah. Kini, ayah punya peran lebih luas. Pengasuhan, pendamping emosional, dan figur yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.  Hari Ayah menjadi momentum yang tepat untuk merenung kembali bahwa fatherhood bukan hanya tentang kewajiban. Namun, juga tentang kekuatan yang sangat berpengaruh bagi masa depan anak.

Keterlibatan ayah tidak hanya menambah kehangatan keluarga tetapi juga memberikan dampak nyata dalam aspek kognitif, emosional, dan sosial.  Perannya sangat menentukan  tumbuh kembang seorang anak.

Attachment dan rasa aman

Kehadiran ayah dalam rutinitas harian membantu membentuk secure attachment. Sebuah kondisi ketika anak memiliki ikatan emosional yang aman. Anak yang memiliki ikatan emosi yang aman dengan ayah cenderung lebih percaya diri, berani mengeksplorasi lingkungan, dan memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik. Momen sederhana seperti bermain, berolahraga bersama, mengantar sekolah, atau saling bertukar cerita menjadi bagian penting bagi pembentukan rasa aman ini.

Interaksi ayah dan anak sering dalam bentuk kegiatan yang lebih aktif, eksploratif, dan penuh tantangan. Gaya bermain ini merangsang kemampuan problem solving, kreativitas, serta keberanian mencoba hal baru. Melakukan kegiatan interaktif bersama ayah dapat memberi stimulasi pada anak untuk belajar memahami risiko, mengatur strategi, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Anak yang tumbuh dalam pengasuhan   ayah yang suportif  cenderung memiliki kondisi emosi stabil. Anak melihat dan mempelajari cara ayah  menghadapi tekanan, mengelola emosi, dan merespons situasi sulit secara efektif. Ayah yang mampu menunjukkan kemampuan mengelola emosi, mengambil keputusan dengan tegas menjadi model penting bagi perkembangan regulasi emosi anak

Keterlibatan Ayah dalam pengasuhan yang positif memiliki peran signifikan dalam pembentukan keterampilan sosial anak. Kehadirannya memberi pengaruh, sehingga anak memiliki inisiatif, kematangan sosial dan  minat untuk menjalin relasi dengan orang lain. Anak lebih mudah berteman, bekerja sama, dan memiliki interaksi yang harmonis dengan teman sebaya. Ayah yang banyak berinteraksi melalui permainan, percakapan, dan aktivitas sehari-hari membantu anak memahami batasan sosial, empati, serta keberanian untuk berkomunikasi.

Dalam jangka panjang, anak yang dibesarkan dengan keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan memiliki prestasi akademik serta ekonomi yang baik, kesuksesan dalam karir, pencapaian pendidikan terbaik, dan kesejahteraan psikologis (Flouri dalam Hidayati dkk, 2011). Anak yang menerima pengasuhan positif dari ayah akan memiliki  kemampuan berpikir yang optimal.  Kehadiran ayah dalam kegiatan belajar, sekecil apa pun bentuknya, dapat memberikan efek positif terhadap motivasi belajar, fokus, ketekunan, dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas.

Pada akhirnya The power of fatherhood bukan terletak pada besar atau kecilnya kontribusi tetapi pada kehadiran yang konsisten, hangat, dan bertanggung jawab.  Peran ayah mungkin tidak selalu tampak di permukaan tetapi dampaknya terasa di setiap fase kehidupan anak—dari masa kecil, remaja, hingga dewasa.

Ayah tidak hanya menjadi figur yang bekerja keras dan memiliki tanggung jawab tertinggi dalam keluarga tetapi juga pembimbing, pelindung, dan teladan utama. Ketika ayah hadir sepenuh hati, anak tumbuh lebih percaya diri, berani, dan siap menghadapi dunia.

Selamat Hari Ayah Nasional. Terima kasih untuk segala perjuangan dan pengorbanan ayah. Teruslah menjadi ayah yang kuat dan selalu “ada” karena “kehadirannya” adalah sumber kekuatan dan “kenangannya” adalah pelajaran untuk menjalani kehidupan. Salam rindu untuk Ayah.